Wednesday, August 3, 2011

Kepasrahan untuk mendekatan diri pada Alloh swt

  1. Ikhlas. Ada orang yang pernah mengatakan, "Aku tidak tahu mengapa aku tetap mencintainya, meskipun dia telah membuat hal-hal yang tidak aku sukai." Bisa jadi, orang itu telah mencintai orang yang dicintainya apa adanya, tidak pakai syarat dan alasan.  Lalu bagaimana agar kita mampu mencintai seseorang apa adanya? Kunci pertama adalah ikhlas dan tulus, artinya kita benar-benar mencintai orang yang kita cintai tanpa syarat atau alasan. Percuma mencintai jika tidak ikhlas, karena akan membuat hati kita masih merasakan sesak. Ikhlas itu kunci untuk menjadikan hati kita seluas samudera, bukan selebar daun kelor.
  2. Sabar. Mungkin, ada kalanya orang yang kita cintai, bersikap yang tidak sesuai dengan keinginan dan kemauan kita sehingga membuat kita kesal, maka disini diperlukan kesabaran, agar kita bisa memakluminya. Mungkin orang yang kita cintai itu belum mengerti jalan pikiran kita atau belum mengetahui apa yang kita mau dan apa yang kita tidak suka. Positive thinking dan persepsi yang baik-baik saja, karena tidak ada gunanya kalau pikiran dan hati kita berprasangka buruk
  3. Bersyukur, Mencintai adalah karunia terbesar dari Allah. Mumpung rasa cinta dan kasih sayang belum dicabut oleh Allah dari hati kita, yuk.. kita bersyukur.  Bersyukur karena telah mencintai orang yang yang kita sayangi, bersyukur atas pemberian rasa cinta dan kasih sayang dari-Nya, bersyukur karena hati kita tidak mati untuk mencintai. Sahabat2ku, rasa cinta dan kasih sayang yang hadir di dalam hati kita sesungguhnya berasal dari Allah, Yang Maha Kasih, Maha Penyayang, maka hal tsb lah yang harus menjadi landasan, atau dasar kita mencintai orang-orang yang kita cintai. Bukan karena wajahnya, bukan karena materinya, bukan karena sifatnya, tapi karena Allah.
  4. Kenali Kekurangan Yang Ada Pada Diri Sendiri. Bukan hanya orang yang kita cintai yang memiliki kekurangan tetapi diri sendiri pun memiliki kekurangan. Oleh karena itu sebelum menilai kekurangan orang lain, lihatlah kekurangan yang ada pada diri sendiri. Jika sudah mengetahui kekurangan diri sendiri, terimalah kekurangan itu. Dan jika sudah dapat menerima kekurangan diri sendiri maka dapat menerima kekurangan orang lain termasuk kekurangan pasangan.
  5. Lihatlah Kelebihannya, karena orang yang benar2 mencintai tidak akan melihat dan mempermasalahkan kekurangan oarnag yang dicintainya. Jangan melihat kekurangan yang dimiliki orang yang kita cintai, tetapi lihat lah kelebihan yang dimilikinya dan jika sudah mulai ingat kekurangannya, coba ingat kelebihan yang dimilikinya. 
  6.  Menerima Apa Adanya. Tumbuhkan rasa cinta setiap hari dan biarkan bersemi. Jika cinta semakin tumbuh, maka kekurangan yang dimiliki pasangan pun akan diterima dengan sendirinya. Karena cinta yang tulus adalah menerima apa adanya semua kekurangan2 orang yang kita cintai. Cintailah semua kekurangan2 orang yang kita cintai secara utuh apa adanya. Sungguh, tiada yang lebih membahagiakan seorang wanita, bila pria yang dicintainya, mau dan bisa mencintai semua kekuarangan2nya dan menerimanya secara utuh apa adanya.
Cintailah seseorang dengan segala kesabaran dan keikhlasan hati. Cintailah seseorang dengan melihat agamanya, bukan fisiknya. Cintailah seseorang dengan semua kekurangan2 yang dimilikinya. Cintailah seseorang, tanpa melebihi rasa cinta kita padaNya

Kita melihat bagaimana Al-Qur’an membangkitkan pada diri masing-masing pasangan suami istri suatu perasaan bahwa masing-masing mereka saling membutuhkan satu sama lain dan saling menyempurnakan kekurangan. Ibaratnya wanita laksana ranting dari laki-laki dan laki-laki adalah akar bagi wanita. Karena itu akar selalu membutuhkan ranting dan ranting selalu membutuhkan akar. Sebagaimana firman Allah dalam al-A’raf 189, ”Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”
Karena itu, sebuah pernikahan tidak hanya menyatukan dua manusia berbeda tapi juga menyatukan dua perbedaan yang berupa kelebihan dan kekurangan sepasang anak manusia. Dimana masing-masing akan saling mengisi dan melengkapi kekurangan satu dengan yang lain. “Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka (QS. Al Baqarah : 187)

Dengan memahami hal ini, Insya Allah kita dapat menerima semua kekurangan2 orang yang kita cintai, dan siap membina kehidupan rumah tangga dengan orang yang kita cintai. Dan Insya Allah, rumah tangga kita akan tenteram dan tenang jika dilandasi dengan keikhlasan menerima dan mencintai semua kekurangan2 pasangan kita apa adanya, dan menjadikan semua kekurangan2nya sebagai suatu kelebihan, saling memahami dan menghargai satu sama lain.

No comments:

Post a Comment