Tuesday, February 28, 2012

Islam menjelaskan “Kitab “Fathul Baari Penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari

Penjelasan para ulama tentang kitab fathul baari :
Para ulama memberikan perhatian kepadanya dan mensyarahkan semua hadits yang terdapat pada kitab itu, mengistinbatkan hukum darinya, meneliti para perawinya, menjelaskan kata-kata yang sulit dan seterusnya.
Buku syarah hadits ini cukup banyak jumlahnya. Menurut pengarang Kasyfuz zunun, tidak kurang dari 82 macam. Belum termasuk kitab syarah yang ditulis sesudah kasyfuz zunun. Diantara kitab syarah yang paling terkenal adalah Fath Al Baari bi Syarah Al Bukhari.


Kitab ini adalah karya al-Hafiz Abi’l Fadal Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Hajar al-Asqalani al-Misri. Beliau dilahirkan tahun 773 H dan wafat tahun 852 H. Kitab Fathul Baari ini adalah kitab syarah shahih Bukhari yang paling baik dan paling lengkap.
Dalam kitab ini, Ibnu Hajar al Asqalani menjelaskan masalah bahasa dan i’rab dan menguraikan masalah penting yang tidak ditemukan di kitab lainnya, juga menjelaskan dari segi balaghah dan sastranya, mengambil hukum, serta memaparkan berbagai masalah yang diperdebatkan oleh para ulama, baik menyangkut fiqih maupun ilmu kalam secara terperinci dan tidak memihak. Di samping itu, beliau mengumpulkan seluruh sanad hadits dan menelitinya, serta menerangkan tingkat keshahihan dan keda’ifannya. Semua itu menunjukkan keluasan ilmu dan penguasaanya mengenai kitab-kitab hadits.
Fathul Baari mempunyai muqadimah yang bernama Hadyus Saari . Muqadimah ini amat tinggi nilainya. Seandainya ia ditulis dengan tinta emas, maka emas itu belum sebanding dengan tulisan itu. Sebab ia merupakan kunci untuk memahami Shahih Bukhari. Kitab ini selesai ditulis tahun 813 H.
Kemudian al-Asqalani mulai menulis kitab Syarah. Pada mulanya, uraian dan pembahasan direncanakan ditulis panjang lebar dan terperinci. Namun beliau khawatir bila ada halangan untuk menyelesaikannya, yang mengakibatkan kitab itu selesai namun tidak sempurna. Karena itu beliau menulis kitab syarah tersebut dengan cara sederhana yang diberi nama Fathul Baari.
Penulisan kitab ini menghabiskan waktu seperempat abad . Dimulai tahun 817 H dan selesai tahun 842 H. Maka tidak mengherankan bila kitab itu paling bagus, teliti dan sempurna. Selain itu, penulisannya dilakukan oleh penyusunnya dengan penuh keikhlasan.
Kitab ini selalu mendapatkan sambutan hangat dari para ulama, baik pada masa dulu maupun sekarang, dan selalu menjadi kitab rujukan.
Al-Allamah Syaikh Muhammad bin Ali as-San’ani asy-Syaukani, wafat tahun 1255 H, penulis kitab Nailul Authar, ketika diminta menulis kitab Syarah Shahih Bukhari, beliau mengagumi Ibnu Hajar. Beliau mengutip sebuah hadits “La hijrah ba’dal fathi” . Beliau meminjam istilah dari hadits itu sebagai ungkapan bahwa tidak ada kitab syarah shahih Bukhari yang melebihi Fathul Bari.
Kitab syarah ini terdiri dari 13 jilid ditambah satu jilid muqadimah. Kitab itu sudah berulangkali dicetak di India dan di Mesir. Cetakan yang terbaik di terbitkan oleh Bulaq. Demikian keterangan menurut Dr. Abu Syuhbah.
Adapun untuk edisi terjemahan bahasa Indonesia penerbit diantara kata pengantarnya menyebutkan:
Perlu kami beritahukan bahwa dalam terjemahan ini tidak semua isi buku kami tulis sesuai dengan buku aslinya, diantaranya:
1. Sanad hadits hanya ditulis nama perawi yang awal sebelum Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam.
2. Tinjauan Nahwu , kecuali yang berkaitan dengan matan hadits.
Hal itu karena lebih memfokuskan pada syarah matan hadits, supaya isi hadits dapat dipahami dengan mudah, utuh dan jelas. Disamping itu pembahasan mengenai sanad hadits Bukhari secara panjang lebar dapat mempersulit dan membingungkan pemahaman orang yang belum begitu mengenal ilmu musthalahul hadits. Sementara bagi yang sudah mempelajari dan ingin mengetahui lebih dalam, dapat merujuk kepada buku aslinya. Demikian dari penerbit.
Perlu pula kiranya diketahui bahwa Shahih Bukhari terdiri dari beberapa kitab. Dimulai dengan bab permulaan wahyu, yang menjadi dasar utama bagi syariat Islam. Kemudian disusul dengan kitab Iman, Kitab Ilmi, Kitab Thaharah, Kitab Shalat, kitab Zakat dan seterusnya. Dalam kitab ini juga dimuat mengenai para penguasa dan para hakim. Kemudian kitab I’tisam bil kitab was sunnah dan yang terakhir adalah kitab Tauhid, sebagai penutup kitab shahihnya yang terdiri dari 97 kitab dan 3.450 bab.
Adapun untuk terjemahan Fathul Baari dalam bahasa Indonesia, buku 1 memuat kitab bad’il wahyu, kitabul Iman dan kitabul ilmi saja. Sedangkan buku 2 memuat kitabul wudhu, kitabul gushli, kitabul haid, dan kitabut tayamum.
Demikian semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak kepada semua pihak yang telah menghantarkan ilmu sampai pada kita, dan menjadikannya sebagai amal shalih

No comments:

Post a Comment